Ritual Bulan Purnama

Sebelumnya saya ucapkan selamat malam dan selamat menikmati bulan purnama, saya masih teringat beberapa waktu lalu, seorang teman mengajak saya bergabung dalam ritual bulan purnama (fullmoon ceremony), sesuatu yang asing dan belum pernah saya kenal sebelumnya…

Acara ini sebenarnya sangat sederhana namun penuh dengan makna aura postive, enegy kecantikan dan persahabatan sesamanya. Kami berkumpul 3-5 orang, lalu membentuk lingkaran, di depan kami, sang tuan rumah (teman yang mengundang kami) sudah menyiapkan pernak-perniknya, al : kain/ taplak meja yang di letakkan di lantai= sebagai alas, beberapa lilin= sebagai penerang, beras satu cangkir= lambang hasil bumi, air mineral satu gelas=lambang kehidupan, beberapa batu cristal- giok (kalau ada)= sebagai pancaran energy aura, bunga= lambang kecantikan, incense stick/ aroma therapy= untuk rilexasi/ mengharumkan ruangan, patung kecil yang melambangkan sosok dewi /goddes, (terserah/ sosok yang di anggap favorite)= lambang kefemininan.

Ketika bulan purnama sudah menampakkan raut wajahnya, kita berdiri tepat di atas alas kain itu dan membentuk lingkaran, mengheningkan cipta beberapa saat lalu satu persatu mengucapkan rasa syukur, terima kasih dan harapan secara bergantian, dan setiap orang yang mengucapkan harapan, terima kasih dan rasa bahagianya, kita segera menjawabnya/ mengabulkan harapan2nya dengan berkata: ‘may all your wish come true’ atau ‘semoga harapan anda bisa terwujud’.

Do`a/mantra/harapan yang kita panjatkan bebas saja, dari masalah pribadi, rumah tangga, sosial, hingga dunia global…, setelah selesai, kita bisa meminum air sedikit/ sesruput saja, bergantian, lalu kita bisa mengambil sejumput beras yang sudah di sediakan, lalu kita bisa lemparkan beras itu ke halaman/tanah, beramai-ramai sambil berteriak “haaaaaahhhhh!!!”….

* Pernah pas bulan purnama, cuaca mendung dan tak bersahabat, kami melakukannya di dalam ruangan/ indoor, tapi itu semua tak mengurangi rasa hangat dan bahagia kami, dan waktu melemparkan butiran berasnya, kami melemparkannya di kebun/ halaman sambil berteriak bersama-sama, tak jarang malah kami tertawa lepas karena mendengar suara kami sendiri yang saling bersautan dengan suara hujan 😀 …

Beras yang kita taburkan ke tanah melambangkan harapan kita yang kita berikan ke dewi bumi dan semoga dewi bumi segera merespons/ mewujudkan harapan2 kita. Do`a dan harapan positive yang kita panjatkan dengan tulus akan di dengar oleh NYA serta peri2/ bidadari2 yang ada di sekitar kita, air yang kita minum sudah mengandung energy positif, kristal yang kita sentuh (setelah kita berdoa bersama), di percaya akan menambah aura kita, bunga yang kita pandang juga mengalirkan sumber energy kecantikan.

Ceremony bulan purnama ini sebisanya di adakan rutin tiap bulanya, tepat pas bulan purnama, selain menambah keakraban persahabatan juga turut serta dalam keindahan perdamaian makhluk terutama wanita. Acara tak harus dengan mewah/lux, sederhana juga bisa asal tak mengurangi makna pelaksanaannya, bisa beberapa orang saja atau lebih banyak yang ikut juga lebih bagus, biar ramai dan semarak. Bisa bergantian setiap bulannya dari rumah teman ke teman lainya, cukup beberapa jam saja. Setelah ritual ini selesai (berlangsung kira-kira 1 jam udah selesai), kita bisa mencicipi kue atau minuman sambil ngobrol gayeng berbagai macam topik bersama temen/ temen baru yang kita kenal, jadi bisa menambah wawasan dan kekeluargaan, karena ceremony ini lintas ras, suku dan agama.

Sekali lagi, saya mengucapkan “Happy fullmoon to all of you, may all your wish are come true and your inner beauty are radiant and your goddessness inside you are blessing”… Cheeeeerrss!!…

bulan

***

7 Komentar (+add yours?)

  1. dwie
    Des 22, 2012 @ 15:16:03

    rahayu mbak dewi,,,
    ritual bulan purnama yg luar biasa,, dalam tradisi jawa ada juga yg uluk salam pada saat tgl 1/awal bulan, bulan purnama & ahir bulan, dengan tradisii tersebut kita diajarkan untuk menyerap enegri / pancaran aura sinar bulan yg berguna untuk menambah energi positif dalam diri, menambah sinar/aura wajah,meningkatkan stamina. awet muda,, dan yg pasti bersyukur kepada Hyang Jagad Nata dg energi keseimbangan alam semesta,,, sungguh budya & tradisi yg luar biasa bijaksana..
    salam katresnan..
    dwie

    Balas

    • dewi
      Des 23, 2012 @ 12:43:36

      @ Dwie,

      Maturnuwun, ritual bulan purnama memang tradisi universal yang tak terbatas ras, suku, gender, bangsa dan agama. semuanya bisa bergembira serta bisa menyerap ‘Dive’ cahayanya, auranya memantulkan sinar energi positif, baik untuk diri pribadi serta lingkungan di seluruh dunia 🙂 .

      Dulu waktu masih kecil, pernah sekali, waktu ada gerhana bulan, ibu menanak nasi liwet, bikin sambal dan sayur urap mendadak, terus kita makan bersama-sama di pelataran rumah, pas di bawah sinar gerhana bulan, sambil berdoa memohon dalam hati, katanya sih biar semua keluarga sehat dan sejahtera, nggak di makan betara kala 😀 … he he he…

      Tapi sekarang kayaknya tradisi ini sudah nggak di rayakan lagi, semuanya pada cuek dan adem ayem saja. Dengan artikel ini, saya mencoba menggugah kembali ‘gairah’ kesadaran di sekitar kita, bahwa sinar rembulan itu sangat sangat sayang dan terlalu berharga untuk di lewatkan begitu saja :wink:…

      salam rembulan,

      dewi

      Balas

  2. dwie
    Des 23, 2012 @ 14:11:09

    matur nuwun,, telah mengingatkan kita kembali akan makna & pentingnya ritual tersebut untuk keseimbangan alam semesta… semoga selalu sinergis, harmonis & seimbang alam semesta ini dg diri kita…
    rahayu,,,

    dwie

    Balas

    • dewi
      Des 24, 2012 @ 16:29:01

      @ Dwie,

      Betul itu mas, terima kasih apresiasinya. Oh ya, menikmati cahaya rembulan mungkin akan terasa lebih asyik dan syahdu dengan mendengarkan alunan lagu gandrung banyuwangi ini… ulan andung-andung 🙂 …

      salam condro wulan,

      dewi

      Balas

  3. haknadi
    Okt 01, 2014 @ 20:43:02

    tempatnya dimana?

    Balas

  4. haknadi
    Okt 01, 2014 @ 20:43:23

    alamat lengkatnya

    Balas

    • dewi
      Okt 26, 2014 @ 10:04:35

      Sugeng siang @ Haknadi,

      Ngapunten, telat mereply njih.

      Ok, maturnuwun, sugeng rawuh ten spa pendopo maya 😉 …

      Untuk ritual bulan purnama, tempatnya bisa di mana saja, bisa indoor atau outdoor, njenengan bisa menciptakan suasana untuk ‘pesta bulan purnama’… perayaanya juga flexibel saja, terserah mau gaya tradisional ala Jawa atau ala budaya yang lainnya atau bahkan menciptakan budaya yang baru menurut selera pribadi juga oke.

      Yang terpenting njenengan bisa menikmati dan turut serta bergembira menyambut sang Dewa/Dewi Bulan 🙂 …

      Salam rahayu,

      Dewi

      Balas

Tinggalkan Balasan ke dwie Batalkan balasan